Sabtu, 16 Agustus 2014

Indonesia Merdeka?




Enam puluh sembilan tahun sudah, Indonesia, Negara dengan ribuan keindahan alam ini “dikatakan” merdeka. Ya, memang sudah merdeka kok. Benar dahulu para pejuang Indonesia dengan ikhlas dan sepenuh hati merebut Indonesia dari para penjajah keji. Benar dahulu Indonesia diproklamasikan dan kini diakui oleh seluruh Negara di dunia ini. Tapi saya berani berkata bahwa Indonesia hakikatnya hari ini masih BELUM merdeka. Kenapa?

Lihat betapa banyak kekayaan sumber daya alam kita, negeri ini bahkan dalam lagunya Koes Plus dikatakan tongkat kayu dan batu jadi tanaman! Betapa subur dan melimpah tanah air kita. Tapi lihat pula, siapa yang akhirnya hari ini mengelola itu semua? Papua dengan emasnya yang melimpah justru dikelola oleh Freeport, perusahaan Amerika, dan terus diperpanjang.

Lihat sekeliling kita, berapa banyak barang yang secara murni Made In Indonesia? Bahkan sandal, pulpen, penghapus, bukan buatan Indonesia. Konyolnya bahkan kita merasa bangga memiliki barang luar negeri! Saya tidak mengatakan barang-barang saya semuanya Made In Indonesia ya. Hanya saya tersadar bahwa kita belum sepenuhnya merdeka..

Bukan hanya barang dan sumber daya, norma dan nilai pun juga menjadi salah satu variabel. Indonesia ini negara yang bernorma dan beradab. Indonesia memiliki norma kesopanan dan norma agama, tapi lihat fenomena remaja dan pemuda kini, menggunakan pakaian yang tidak tertutup, sengaja mengumbar auratnya, ini jelas bukan budaya kita maupun leluhur kita! Itu adalah budaya luar yang merusak dan bernilai negatif. Menodai kesucian moral bangsa ini.

Malulah kita kepada para pejuang kemerdekaan yang rela mati demi kita.. Malulah kita kepada orang tua dan guru-guru kita yang mengajarkan moral dan budi pekerti.

Marilah kawan-kawan, di 69 tahun Indonesia ini, kita sebagai pemuda harus bertekad, bahwa Indonesia harus benar-benar Merdeka. Benahi pola pikir kita, mari keluar dari zona nyaman. Tanamkan kecintaan pada produk dalam negeri. Kebobrokan moral adalah tanggung jawab kita bersama, khususnya kita para calon guru yang mengajarkan moral dan budi pekerti. SDA kita tidak boleh dinikmati oleh asing, melainkan harus dinikmati oleh bangsa Indonesia dan anak cucu kita tentunya. Kita harus menjadi pionir kebangkitan. Di masa depan nanti, Indonesia akan benar-benar mandiri. Sandal, pulpen, pensil, penghapus, handphone, motor, mobil, mesin jahit, pesawat, dan seluruh produk harus Made In Indonesia. Mungkinkah? Jawabannya ada di hati kita, para Pejuang Era Kebangkitan.

Selamat Ulang Tahun, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar