Senin, 26 September 2016

Apalah Arti Sebuah Nama

Apalah Arti Sebuah Nama
Oleh: Mujahid Robbani Sholahudin



Setiap manusia pasti memiliki nama. Ia menjadi identitas paling dasar dalam diri manusia. Ia juga menjadi atribut yang paling awal ditanya dalam proses mengenal sesama. Ada yang menganggap nama adalah visi hidupnya, ada pula yang menganggap sebagai doa dari orang tuanya, atau menganggap sepele dengan mengatakan "Apalah Arti Sebuah Nama".

Ya, nama memang hanya sebuah nama. Tapi bagi saya ini menjadi arah yang jelas untuk saya bertindak, jika dan hanya jika dia sadar akan fungsi namanya. Bagi saya nama adalah doa dari orang tua saya yang berharap diri saya sesuai dengan nama saya. Bagi saya nama adalah bagaimana seharusnya saya bersikap. Dan nama yang akan menentukan posisi saya di hari kiamat nanti.

"Sesungguhnya kalian pada hari kiamat akan dipanggil dengan nama kalian dan nama bapak-bapak kalian, maka baguskanlah namamu." (HR Muslim).

Perkenalkan, nama saya Mujahid Robbani Sholahudin. Izinkan saya menjelaskan makna dari nama yang saya miliki.

1. Mujahid

Secara bahasa, Mujahid artinya adalah orang yang bersungguh-sungguh atau berjuang. Singkatnya Mujahid artinya Pejuang atau dalam bahasa Inggris adalah Fighter.

"Mujahid adalah orang yang berjihad memerangi jiwanya dalam ketaatan kepada Allah dan Muhajir adalah orang yang berhijrah dari larangan Allah." (HR. Ahmad)

"Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk satu derajat. Kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar, (yaitu) beberapa derajat dari pada-Nya, ampunan serta rahmat. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An-Nisa: 95-96)

2. Robbani

"Tidak wajar bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al-Kitab, hikmah dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: "Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku bukan penyembah Allah." Akan tetapi (dia berkata): "Hendaklah kamu menjadi orang-orang Robbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya." (QS. Ali Imran: 79)

Robbani adalah orang-orang yang senantiasa mempelajari Al-Quran dan juga mengajarkannya kepada orang lain dengan ikhlash.

Imam Ibn Jarir al-Thabari yang dikenal dengan sebutan Imamul Mufassirin mengatakan bahwa Robbani adalah seseorang yang memenuhi beberapa kualifikasi yaitu:

A. Faqih, dalam arti memahami agama Islam dengan sangat baik.
B. 'Alim, dalam arti memiliki ilmu pengetahuan
C. Bashir bis siyasah ('melek' politik)
D. Bashir bit tadbir ('melek' manajemen)
E. Qaim bi syu-un al-ra'iyah bima yuslihuhum fi dun-yahum wa dinihim (melaksanakan segala urusan rakyat yang mendatangkan kemaslahatan mereka, baik dalam urusan dunia maupun agama)

3. Sholahudin

Secara bahasa, Sholahudin artinya adalah Kebaikan Agama.

Namun, Sholahudin bisa juga bermaksud nama tokoh besar pemimpin pasukan muslim dalam Perang Salib yang bernama Sholahudin Al-Ayyubi yang berhasil merebut Masjidil Aqsa ke tangan ummat Islam.

Sholahudin terkenal sebagai penguasa yang menunaikan kebenaran, bahkan memberantas korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sholahudin juga dikenal sebagai orang yang saleh dan wara‘. Ia tidak pernah meninggalkan salat fardu dan gemar salat berjamaah. Bahkan ketika sakit keras pun ia tetap berpuasa, walaupun dokter menasihatinya supaya berbuka. “Aku tidak tahu bila ajal akan menemuiku,” katanya. Sholahudin amat dekat dan sangat dicintai oleh rakyatnya. Ia menetapkan hari Senin dan Selasa sebagai waktu tatap muka dan menerima siapa saja yang memerlukan bantuannya. Ia tidak nepotis atau pilih kasih.

Dengan ketiga kata tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Mujahid Robbani Sholahudin diharapkan mampu menjadi seorang "Pejuang di jalan Allah yang senantiasa mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya kepada orang lain dengan ikhlash dan demi kebaikan Agama seperti seorang Sholahudin Al-Ayyubi".

Sungguh berat nama yang tersemat dalam diri ini. Tentu saja, nama yang seindah dan sedalam ini belum tentu sesuai dengan kenyataan si pemilik nama. Akan tetapi alangkah bahagianya orang tua saya, jika saya mampu menjadi apa yang diharapkan mereka. 

Maka saya jadikan nama ini sebagai motivasi paling dasar dalam hidup saya. Ketika saya kehilangan semangat, saya harus ingat bahwa saya adalah Mujahid yang harus terus berjuang. Ketika saya terhanyut dalam keindahan dunia yang melalaikan, saya harus ingat bahwa saya adalah Robbani yang harus terus ikhlash. Dan ketika saya kehilangan tujuan, saya harus ingat bahwa saya adalah Sholahudin yang bergerak untuk kebaikan agama.

Terkadang kita sering mencari motivasi hikmah dari orang lain, itu tidak salah. Namun jangan lupa bahwa hikmah terdekat ada pada diri kita sendiri.

"Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?" (QS. Adz-Dzariyat: 20-21)

Selamat mencari hikmah. Semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar