Kamis, 23 Juni 2016

Makna Kemenangan Puasa Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling ditunggu-tunggu oleh ummat islam. Di akhir ramadhan, kita sering menyebutnya sebagai hari kemenangan.

Apa sih makna kemenangan puasa dalam islam? Coba kita lihat dari dalil puasa.

Dalam Al-Quran,

"Wahai orang2 beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan pula atas orang2 sebelummu agar kamu bertaqwa."
(QS. Al-Baqarah: 183)

Dan hadits,

"Barangsiapa yang berpuasa di bulan ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap ridha allah, Allah akan ampuni dosa2nya yang telah lalu". (HR. Bukhari & Muslim)

Beralih sejenak, di kampus setiap tahunnya pasti ada agenda Pelatihan, seperti PKMJ, Muslim Fighter, dll.

Nah, puasa ini ibarat sebuah Pelatihan. Di awal sambutan biasanya Ketua Pelaksana memberi tahu apa tujuan akhir dari Pelatihan ini, misalnya agar menjadi pemimpin yang tangguh dan di akhir mendapat sertifikat telah lulus pelatihan dengan nilai A, B, C, dsb.

Seperti halnya Allah SWT memanggil kepada orang2 beriman, yaitu orang2 yang pernah mendaftarkan diri menjadi muslim melalui syahadat atau didaftarkan orang tuanya menjadi muslim sejak lahir untuk mengikuti Pelatihan yang dinamakan Ash-Shiyaam (Puasa)

Adapun tujuan akhir dari Pelatihan ini jelas tercantum yaitu la'allakum tattaqun, agar orang2 beriman itu menjadi bertaqwa.

Lantas apa untungnya menjadi orang bertaqwa?

Dalam QS. Al-Hujurat ayat 13 Allah berfirman

Inna akramakum 'indallahi atqakum

"Sesungguhnya yang PALING mulia di sisi Allah adalah yang PALING bertaqwa di antara kamu."

Bukan mulia ajah loh, tapi mulia banget karena menggunakan kata "paling".

Jadi sejatinya kita mengikuti pelatihan ini untuk mencapai suatu kesuksesan yaitu menjadi orang yang paling mulia di hadapan Allah..

Bulan Ramadhan ini menjadi momen kita untuk memuliakan diri di hadapan Allah SWT.

Tapi sayangnya.. Rasulullah bersabda

“Berapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa kecuali lapar dan dahaga saja.” (HR. Ibnu Majah)

Jadi, banyak orang kehilangan pahala puasa, karena ibarat ikut Pelatihan, tetapi tidak ikut materi, sepanjang hari tidur2an saja, tugas2 Pelatihan pun tidak dikerjakan. Akhirnya, mustahil dia lulus dari Pelatihan itu.

Sama halnya seperti puasa. Bagaimana kita ingin mendapatkan ampunan Allah, bagaimana ingin mendapat gelar taqwa, bagaimana ingin jadi yang paling mulia di sisi Allah. Jikalau selama puasa kita masih bermaksiat, menyia-nyiakan waktu, atau tidur saja sepanjang hari, tidak memanfaatkan dengan memperbanyak ibadah.

Dan sesungguhnya kemenangan dari puasa bukanlah di waktu maghrib atau di hari raya, tetapi di 11 bulan berikutnya, karena gelar taqwa itu justru sebuah amanah. Dan yang benar2 menang adalah yang istiqomah.

Banyak orang yang merasa menang ketika idul fitri, tetapi beberapa hari setelahnya mengulangi perbuatan2 buruk di masa lalu. Na'udzubillahi min dzalik.

Kalau setelah ramadhan maksiat itu berkurang atau bahkan hilang selamanya, disitulah kita menang. Namun jika sebaliknya, maka kita telah kalah.

Jadi kesimpulannya, arti kemenangan yang sesungguhnya pada bulan Ramadhan ini menurut saya adalah ketika kita berhasil meraih prestasi dalam:

1. Menyambut seruan Allah
2. Berhasil menahan hawa nafsu, lapar, dahaga, dan yang membatalkan puasa
3. Mengambil banyak manfaat dari puasa
3. Memperbanyak ibadah
4. Diampuni dosa2nya yang telah lalu
5. Mendapatkan gelar taqwa
6. Menjadi yang paling mulia di sisi Allah
7. Mempertahankan kemuliaan di 11 bulan berikutnya.

Semoga Allah menjaga kita semua dari perbuatan-perbuatan yang dibenci Allah dan istiqomahkan kita sampai ajal menjemput. Sehingga kita benar-benar menang dan menjadi pribadi yang bertaqwa. Aamiin.

Wallahu a'lam bishshawab..

-Mujahid Robbani Sholahudin-

0 komentar:

Posting Komentar