Rabu, 11 Mei 2016

ISLAM, PENDIDIKAN DAN PERADABAN

ISLAM, PENDIDIKAN DAN PERADABAN
Oleh: Mujahid Robbani Sholahudin


Bulan Mei merupakan bulan yang penting bagi para guru, dosen, pelajar dan mahasiswa, karena di dalamnya terdapat peringatan hari pendidikan nasional pada tanggal 2 Mei.

Sebagai seorang muslim yang telah terwarnai dengan kesempurnaan islam, sudah selayaknya kita menimbang segala persoalan dengan timbangan islam. Begitu pula halnya dengan pendidikan. Seperti apa pentingnya pendidikan dalam Islam?

Menengok pada sejarah turunnya wahyu kepada Rasulullah SAW, wahyu pertama yang turun adalah QS. Al-'Alaq. Uniknya, wahyu pertama ini berisikan perintah "Bacalah". Padahal Rasulullah SAW tidak bisa membaca.
Tidak hanya sampai disitu, bahkan wahyu kedua yang turun adalah QS. Al-Qalam yang berbunyi "Nun. Demi pena dan apa yang dituliskannya." Tentunya ini menjadi isyarat bagi kita betapa pentingnya pendidikan dalam islam. Seperti yang telah kita ketahui bahwa membaca dan menulis merupakan budaya pendidikan yang saat ini banyak dilupakan oleh mahasiswa.

Pendidikan adalah kunci peradaban. Pendidikanlah yang membawa bangsa Arab yang jahiliyah menuju pada puncak peradaban tertinggi pada masanya yang disebut dengan Zaman Keemasan Islam.

Sayangnya, buku sejarah kita memulai kisah peradaban tepat setelah kejayaan islam runtuh, sehingga ummat islam kehilangan masa lalu yang gemilang. Ingatlah Al-Khawarizmi yang berperan penting dalam pengembangan matematika dan algoritma. Ingatlah Ibnu Sina yang menjadi bapak kedokteran dunia. Ingatlah Ibnu Rusydi, Al-Biruni, Ar-Razi, Al-Jabar, dan banyak lagi cendekiawan muslim yang menjadi dasar pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia. Lalu mengapa ummat islam mengalami kemunduran?

Tentu saja karena kita telah jauh dari pedoman hidup kita. Sebagaimana sebuah Software yang kehilangan ReadMe. Kita sedikit demi sedikit kehilangan warna Islam dalam hati, akal, dan jasad kita.

Dalam hal ini mengenai pendidikan khususnya di Indonesia, kita disibukkan dengan sistem yang begitu rumit tanpa menengok keberhasilan pendidikan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in, serta para ulama.
Begitu ironisnya konsep "menuntut ilmu" telah berganti menjadi "menunggu ilmu" di bangku-bangku kelas.

Pada akhirnya, kita sebagai mahasiswa harus serius dalam menjalankan fungsi mahasiswa.
Jadilah kita pemuda-pemudi yang siap memimpin masa depan kembali pada masa kejayaan Islam. Jadilah kita pemuda-pemudi yang mempunyai semangat mengubah peradaban menjadi lebih baik dengan pendidikan. Jadilah kita pemuda-pemudi yang siap mengabdi untuk masyarakat.

Semoga goresan keyboard ini bisa sedikit mencerahkan kita semua. Menyadarkan bahwa Islam pernah berjaya menguasai 2/3 dunia karena pendidikan. Kembalilah kita kepada pedoman dan teladan hidup kita, yaitu Al-Quran dan Rasulullah SAW. Banggalah kita akan kesempurnaan islam yang mengatur segala aspek kehidupan, khususnya pendidikan. Dan yakinlah bahwa sejatinya masa depan adalah milik kita. Wallahu a'lam.

0 komentar:

Posting Komentar