Zarqony Alwy Ahmad
(Ketua LDK Salim UNJ 2015)
Beliau
adalah seorang mahasiswa muda berumur 21 tahun bernama Zarqony Alwy Ahmad.
Terdaftar sebagai mahasiswa aktif S1 Pendidikan Tata Boga UNJ. Pria yang
mempunyai hobi memasak ini pada tahun 2015 awal diamanahkan sebagai Ketua
Lembaga Dakwah Kampus di Universitas Negeri Jakarta yang sering disebut sebagai
Salim (Sahabat Muslim).
Sebagai seorang aktivis kampus,
pastinya beliau memiliki track record dalam berorganisasi. Namun uniknya,
perjalanan organisasi bang Alwy ini tidak terlalu linier, bahkan cenderung menyeluruh.
Karena bang Alwy ini telah mencoba tiga ranah organisasi, yaitu Eksekutif,
Legislatif, dan juga Lembaga Dakwah Fakultas dan Universitas. Inilah alasan
utama saya mengambil bang Alwy sebagai tokoh aktivis di penugasan beasiswa
Laznas BSM bulan Desember ini.
Di tahun kedua beliau menjabat
sebagai Ketua BEM Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga, artinya beliau berada di
ranah Eksekutif. Lalu di tahun ketiga beliau menjabat sebagai Wakil Ketua FSI
Al-Biruni (Lembaga Dakwah Fakultas Teknik) dan sekaligus Anggota Badan
Perwakilan Mahasiswa FT, yaitu di ranah Legislatif. Dan di tahun keempat beliau
diamanahkan sebagai Ketua LDK Salim UNJ, menjadi seorang aktivis dakwah tulen
yang menurut saya komprehensif dalam pengalamannya. Luar biasa.
Mengapa beliau mengikuti berbagai
ranah organisasi, dari Eksekutif, Legislatif, dan Lembaga Dakwah? Tentang ini
beliau berpendapat: “Tujuan saya
mengikuti organisasi adalah untuk menambah ilmu dan pengalaman, karena
terkadang kita dituntut untuk banyak menguasai bidang ilmu dan keahlian. Dan di
kampus inilah jalan manusia untuk bernegara dan bersosial.” Inilah yang
membuat bang Alwy terus komitmen.
Lalu bagaimana dengan akademiknya?
Biasanya yang sering terjadi adalah aktivis organisasi tidak lancar
akademiknya. Namun itu tidak terjadi pada bang Alwy. Beliau tetap seimbang
dalam akademik dan organisasi. Bahkan beliau mendapatkan beberapa prestasi
seperti usahanya yang bernama I-Chips lolos Program Mahasiswa Wirausaha 2013
dan didanai DIKTI. Lalu beliau juga membuat program Bang Salim, yaitu Bir
Pletok yang lolos Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan 2014 dan
lagi-lagi didanai oleh DIKTI. Beliau juga punya program Bakulindo, yang juga
lolos PKM-K 2014 dan juga didanai DIKTI. Selain itu, beliau juga mantap dalam
memasak, dibuktikan dengan meraih Juara 1 Lomba Masak Ikan dalam acara Hari
Ulang Tahun TMII ke-39 di tahun 2014. Masya Allah.
Bagaimana bisa beliau berprestasi di
tengah amanah yang ada di pundaknya? Beliau berkata: “Itu dia, skill, aktivitas dan prestasi adalah sesuatu yang tidak bisa
dipisahkan, ibarat masakan, garam itu adalah prestasi, kompor adalah aktivitas,
dan bahan makanan adalah skill. Bayangkan kalau salah satunya tidak ada, maka
tidak akan ada yg mau makan atau mendengarkan kita saat kita berkoar didepan
umum. Tetapi kalau aspek itu semua terpenuhi, orang lain yang bahkan akan
mencari kita. Itulah prinsip yang coba saya terapkan.”
Beliau berpesan: “Lakukanlah segala aktivitas sekreatif
mungkin selama masih punya kekuasaan dan kesempatan, karena apa yang kita
lakukan kedepannya pasti akan dilupakan. Meskipun tidak menjadi sebuah kenangan
indah untuk orang lain, minimal menjadi kenangan indah untuk diri kita
sendiri.”
Itulah
biografi singkat bang Zarqony Alwy Ahmad. Semoga bisa menginspirasi kita dan
menambah semangat kita dalam berorganisasi maupun berprestasi. Dan semoga
bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar