Senin, 30 November 2015

Jalan-Jalan Menuju Masa Depanku yang Gemilang



Hidup adalah perjuangan, berjuang mempertahankan kehidupan dan berjuang menjadi pribadi yang lebih baik. Saya Mujahid Robbani Sholahudin, pemuda kelahiran 1996 yang kini mengenyam Perguruan Tinggi di Universitas Negeri Jakarta, Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Semester 5.
Sungguh, masuk ke prodi ini adalah jalan menggapai impianku. Teringat belasan tahun lalu ketika aku masih SD, bersyukur memiliki komputer Pentium 2 yang sering aku rusakkan J. Rusak bukan karena aku banting atau aku pukul-pukul seperti sabuk tinju, melainkan karena rasa keingintahuanku yang luar biasa terhadap dunia komputer.
Sejak saat itu aku bercita-cita menjadi Ahli Komputer, disaat teman-temanku mungkin berbeda, mereka menginginkan menjadi Pilot, Astronot, Dokter, dll yang sampai sekarang belum banyak ku lihat jalan mereka untuk menggapainya.
Begitu seringnya aku berinteraksi dengan komputer, sampai di masa SMP aku mulai bandel. Bandelnya tetap tentang komputer, yaitu Hacking. Warnet yang kudatangi bukan untuk bermain game layaknya teman-teman yang lain, akan tetapi untuk mencari informasi tentang ilmu Hacking yang kupelajari secara otodidak. Tapi tenang saja, saya bukan orang jahat kok, hacking yang saya lakukan hanya untuk berkata “Wah keren nih, bisa tau password dia.” Atau “Yaah, kejebak, kasian deh lu.” Setelah itu kukembalikan dan tidak aku bajak isinya.
Masuk ke SMA, fokusanku beralih, jika waktu SD aku hanya bermain game, sekarang aku harus tahu bagaimana cara membuat game. Dengan bermodalkan HP berinternet pas-pasan dan ke Warnet untuk download Software pembuat game, mulailah aku mencoba membuat game RPG (Role Playing Game).
Sampai tiba masanya mendekati Ujian Nasional. Aku harus belajar dengan giat. Aku memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri. Karena saya yakin masa depan bisa diraih dengan pendidikan. Perjuanganku untuk meraih Perguruan Tinggi Negeri kulakukan dengan mendaftar Bimbel Nurul Fikri untuk fokus belajar SBMPTN. Walaupun keuangan keluarga pas-pasan, namun keinginan orangtuaku untuk saya mendapatkan PTN sangat besar. Maka aku tak boleh menyiakan peluang ini.
Sebelumnya di SMA diikutkan ke SNMPTN Undangan, aku memilih UI, ITB, UGM yang berkaitan dengan komputer. Namun saya gagal mendapatkannya. Lalu perjuangan kulanjutkan dengan mengikuti SBMPTN dengan memilih UI, IPB, UNJ. Dengan perjuanganku mengikuti Bimbel NF berbulan-bulan, akhirnya Alhamdulillah saya TIDAK LOLOS. L
Namun, saya tidak putus asa, saya mendaftar UMBPTN (Ujian Masuk Bersama), saya berpikir, ini pilihan terakhir, harus berhasil! Akhirnya aku memilih UNJ semua dengan pilihan pertama adalah PTIK. Alhamdulillah, saya LOLOS. J Begitu bahagianya, Allah memberikan jalan untuk saya lebih mempelajari ilmu komputer.
Segala prosesnya kulakukan dengan baik, hingga melewati MPA (Masa Pengenalan Akademik) yang cukup melelahkan. Saya bangga menjadi mahasiswa PTIK UNJ. Namun ada sedikit kendala, masalah keuangan. Ternyata mahasiswa yang masuk melalui jalur UMB tidak akan bisa mendapatkan keringanan biaya kuliah, bahkan juga beasiswa bidikmisi. Saat itu saya diminta membayar UKT sebesar Rp4.214.000.
Saat itu keluargaku belum memiliki uang sebesar itu. Kebingungan itu membawaku dan orangtuaku datang ke gedung Rektorat mengajukan surat keringanan biaya UKT. Dengan segala perjuangan, mondar-mandir kesana-kesini, namun ternyata tetap tidak diperbolehkan. Alhasil orangtuaku meminjam uang kepada saudara dan teman dekat. Hingga akhirnya saya bisa masuk ke UNJ. Terimakasih Abi, Ummi. L
Namun seiring berjalannya waktu, orangtua mulai merasa kesulitan membayar uang kuliah. Pada semester 3 aku mendapatkan kabar bahwa telah dibuka pendaftaran Beasiswa LAZNAS Bank Syariah Mandiri. Dengan uang yang diberikan nanti saya berpikir ini pasti bisa meringankan beban orangtua. Karena itu saya dengan gigih mengikuti persyaratannya. Saat itu pula saya baru saja menjabat menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro. Dengan harap-harap cemas menunggu pengumuman, Alhamdulillah begitu senang aku mendapat kabar bahwa aku LOLOS Beasiswa LAZNAS BSM Kategori Aktivis. Apalagi orangtuaku yang sangat bahagia bahwa beban keuangannya telah berkurang.
Dengan ini ada beban lagi di pundakku, yaitu memanfaatkan uang beasiswa ini dengan baik dan untuk menggapai impian. Karena impian saya adalah menjadi Programmer Ahli dan juga Presiden Republik Indonesia, saya harap mampu menjadikan Indonesia lebih baik dengan teknologi dan cara berpikir yang sistematis dalam mengatasi berbagai permasalahan. Bermanfaat bagi nusa dan bangsa.
“Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain.” (Al-Hadits)
Dan mulai saat ini, saya akan menapaki jalan-jalan panjang menuju impian yang besar. Terimakasih banyak kepada LAZNAS BSM, semoga amal jariyahmu mengalir terus membangun peradaban yang lebih baik. Aamiin.
LOVE YOU LAZNAS BSM

0 komentar:

Posting Komentar