Sabtu, 30 April 2016

HUJAN DAN SYUKUR

HUJAN DAN SYUKUR
Oleh: Mujahid Robbani Sholahudin

Teringat di masa kecilku, ketika ummiku menyanyikan lagu untukku..

"Allah turunkan hujan
Dari gumpalan awan
Dari langit yang tinggi
Membasahi seluruh bumi

Bumi jadi subur
Tanah jadi gembur
Allah tumbuhkan sayur mayur

Bumi jadi subur
Tanah jadi gembur
Pantaslah kita bersyukur"

Mendengar lagu itu, tertanamlah dalam benakku nilai-nilai ketauhidan. Bahwasanya hujan ini Allah-lah yang menurunkannya. Maka sepenuhnya saya meyakini bahwa tidak ada satupun ciptaan Allah yang sia-sia, melainkan ada manfaat atau hikmah di dalamnya.

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Ali Imran: 190-191)

Namun seringkali manusia mengeluh akan datangnya hujan bahkan ada pula yang mencacinya. Padahal Allah telah jelaskan dalam firman-Nya bahwa hujan membawa rahmat bagi manusia.

"Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran." (QS. Al-A'raf: 57)

Pada dasarnya memang manusia tidak pernah puas akan keadaan. Jika diberikan panas terik, manusia mengeluh. Jika diberikan hujan lebat, manusia juga mengeluh. Lantas kapankah kita bisa bersyukur atas nikmat Allah?

Padahal syukur adalah salah satu indikator keimanan seorang hamba Allah, bahkan lawan dari syukur adalah kufur.

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS. Ibrahim: 7)

Marilah sama-sama kita bersyukur terhadap nikmat Allah. Jadikan hujan ini sebagai jalan kita mengenal Sang Pencipta, karena hujan merupakan salah satu Ayat-Ayat Kauniyah. Sehingga bagi kita orang yang beriman kepada Allah SWT, gunakanlah akal kita untuk berpikir dan Al-Quran sebagai pemberi penjelasan. Sehingga kita menjadi hamba Allah yang Tashdiq (membenarkan) dan berujung pada semakin kuatnya iman kita kepada Allah SWT.

Semoga Allah anugerahkan taufiq dan hidayah kepada kita semua. Aamiin. Wallahu a'lam.

1 komentar: