PRESS RELEASE
AKSI PENDIDIKAN
(Mujahid Robbani Sholahudin, Kelompok 10
PKMUNJ 2015)
Jumat, 8 Mei 2015,
ratusan mahasiswa dari UNJ, UPB, IPB, SEBI, Esa Unggul, dan BSI berkumpul di
depan kantor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk aksi
pendidikan. Aksi ini merupakan aksi tahunan yang dijadikan momen pengingatan
hak dan kewajiban kemendikbud dalam memperbaiki sistem pendidikan di Indonesia.
Aksi dimulai pada
pukul 13.00 dengan mobil sound di tengah-tengah ditemani oleh mahasiswi dan
para pemegang panji-panji berdiri tegak di depan pagar dilindungi oleh border
para mahasiswa. Aksi dimulai oleh MC yaitu Daus dan Soleh berdiri di atas mobil
sound. Diiringi oleh orasi ilmiah yang membahas tentang:
- Tuntutan penghapusan Ujian Nasional (UN) . Alokasikan dana UN untuk pemerataan pendidikan.
- Inkonsistensi pelaksanaan Kurikulum 2013. Dualisme antara Kurikulum 2013 dan KTSP.
- Pendidikan Moral. Pendidikan yang menyeluruh di seluruh aspek. Terintegrasi pada seluruh kementrian. Media seharusnya memberi pencerdasan bukan merusak moral. Menyinggung kasus pesta bikini setelah UN.
- Tingkatkan kualitas dan kesejahteraan, angkat guru honorer. Tolak liberalisasi pendidikan dan pemerataan pendidikan di seluruh pelosok.
Aksi sesi pertama
berlangsung hingga pukul 15.00 dengan damai. Setelah itu massa aksi sholat
ashar di Masjid Baitut Tholibin di dalam area Kemendikbud. Setelah itu keluar
pukul 15.30 dan melanjutkan aksi sesi kedua pada pukul 16.00.
Pada aksi sesi
kedua, mulai lebih tegang. Karena mentri pendidikan atau perwakilannya belum
juga turun untuk menemui mahasiswa. Massa aksi mulai mengguncangkan pagar dan
menaiki pagar untuk mengibarkan panji-panji.
Lalu para border
diinstruksikan untuk menutupi sebagian jalanan dan bernyanyi sambil bergerak
memutar di area aksi agar semakin bersemangat. Lalu para mahasiswa mengancam
jika tidak keluar juga, maka mahasiswa akan memaksa masuk.
Di balik itu semua,
para presma dari masing-masing institusi masuk ke dalam menjemput perwakilan
mendikbud. Sehingga akhirnya, keluarlah seorang wanita perwakilan Mendikbud.
Beliau berkata, bahwa Pak Anies Baswedan sedang pergi dan belum bisa menemui
mahasiswa. Maka beliau berjanji akan memenuhi permintaan audiensi pada akhir
Mei.
Para
mahasiswa memegang janji tersebut dan siap untuk turun aksi kembaii apabila
janji itu dilanggar. Aksi ditutup dengan penyampaian closing statement
sekaligus pernyataan sikap oleh para presma masing-masing institusi. Aksi sesi
kedua ditutup dengan pembacaan Sumpah Mahasiswa Indonesia oleh Soleh pada pukul
17.30 sekaligus mengakhiri Aksi Pendidikan pada hari itu.
(Dari kiri ke kanan: Mujahid, Ramli, Izhar, Roki, Ilham, O Jay, dan Abdi)
0 komentar:
Posting Komentar