Jumat, 31 Juli 2015

Efektivitas Zakat terhadap Generasi Emas Masa Depan Indonesia

            Zakat yang artinya suci, merupakan salah satu rukun islam yang aturan mainnya telah dijelaskan dalam Al-Quran, kitab suci umat Islam. Karena Islam merupakan agama yang diridhoi oleh Allah, dan Allah dengan sengaja menurunkan Al-Quran sebagai petunjuk, maka pasti Allah menginginkan sesuatu yang terbaik untuk hamba-Nya. Dan tidak ada satupun ciptaan Allah yang sia-sia, termasuk hukum dan syariatnya.
            Kewajiban berzakat tidak bisa diganggu gugat, dalam Al-Quran banyak sekali disebutkan bahkan seringkali disandingkan dengan perintah Shalat. Seorang muslim wajib menunaikan zakat apabila sudah memiliki harta satu nisab, bebas dari tanggungan hutang kepada Allah maupun manusia, dan sudah bisa mencukupi kebutuhan-kebutuhan yang bersifat primer seperti tempat tinggal, sarana-sarana pendidikan bagi keluarganya, perkakas rumah tangga, dll.
Dalam aturan zakat di Al-Quran , zakat hanya diperuntukkan untuk orang-orang fakir, miskin, pengurus zakat, para mu’allaf, budak, gharimin, pejuang di jalan Allah, dan ibnus sabil. Di sinilah kita melihat hikmah zakat bahwasanya zakat memiliki peran sosial yang sangat besar, bahkan mampu meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia.
Kita tahu bahwa pendidikan menjadi kunci utama bangkitnya sebuah peradaban. Jika kita ingin Indonesia bangkit, maka bangkitkan dulu pendidikannya. Ini suatu hal yang mutlak harus dilakukan. Karena pendidikan selain mencerdaskan secara pengetahuan, tapi juga ikut andil dalam pembangunan karakter bangsa. Orang yang berilmu tanpa adab maka ilmunya akan digunakan untuk hal yang membuat kerusakan. Orang yang beradab tanpa ilmu maka orang tersebut tidak akan memberi manfaat. Maka pendidikan akan mencetak generasi yang berilmu dan beradab.
Keinginan untuk berpendidikan pasti dimiliki setiap orang, hukum negara pun memberikan hak untuk berpendidikan kepada seluruh rakyat. Namun ironisnya, tidak semua orang memiliki harta yang cukup untuk mengenyam pendidikan yang layak. Banyak yang berhenti sekolah karena kurangnya biaya, banyak yang lebih memilih bekerja saja daripada berpendidikan tinggi. Akhirnya kita kehilangan setengah dari mereka yang berkeinginan untuk berpendidikan.
Pada akhirnya, Islam memberikan solusi konkret untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia, meningkatkan derajat hidup manusia, serta membangun generasi emas masa depan. Yaitu dengan zakat, ketika muslimin yang mampu di Indonesia menyisihkan hartanya untuk diberikan kepada rakyat-rakyat yang tidak mampu. Kita ambil contoh terdekat yaitu Beasiswa Mahasiswa dari Laznas BSM Jabodetabek. Beasiswa yang diberikan kepada 100 mahasiswa ini terdiri dari 4 kategori, yaitu Aktivis, Prestasi, Entrepreneur, dan Relawan. Mereka digolongkan berdasarkan kecenderungan dan karakteristik penerimanya.
Para penerima beasiswa ini, selain dibiayai penuh untuk berkuliah mereka juga diberikan uang saku per bulannya untuk pegangan. Dengan begini uang zakat tersalurkan dan menyejahterakan kehidupan penerima beasiswa. Selain uang, Laznas BSM juga memberikan berbagai macam agenda pembinaan untuk para penerima beasiswa Laznas, tentu saja disesuaikan dengan kategorinya. Mahasiswa penerima beasiswa ini benar-benar diharapkan menjadi yang terbaik sesuai kategorinya masing-masing.
Kita tahu bahwa mahasiswa memiliki empat fungsi, yaitu Agent of Change, Social Control, Iron Stock dan Moral Force. Mahasiswa juga memiliki Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berisikan Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, dan Pengabdian Masyarakat. Maka saya mengambil kesimpulan bahwa adalah suatu hal yang efektif untuk meningkatkan Sumber Daya Masyarakat Indonesia dengan memberikan beasiswa dan pembinaan kepada Mahasiswa melalui pendistribusian Zakat. Sehingga diharapkan para penerima beasiswa ini menjadi Generasi Emas Masa Depan Indonesia yang diridhoi oleh Allah SWT.

0 komentar:

Posting Komentar