Hidup
adalah perjuangan, berjuang mempertahankan kehidupan dan berjuang menjadi
pribadi yang lebih baik. Saya Mujahid Robbani Sholahudin, pemuda kelahiran 1996
yang kini mengenyam Perguruan Tinggi di Universitas Negeri Jakarta, Program
Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Semester 5.
Sungguh,
masuk ke prodi ini adalah jalan menggapai impianku. Teringat belasan tahun lalu
ketika aku masih SD, bersyukur memiliki komputer Pentium 2 yang sering aku
rusakkan J.
Rusak bukan karena aku banting atau aku pukul-pukul seperti sabuk tinju,
melainkan karena rasa keingintahuanku yang luar biasa terhadap dunia komputer.
Sejak
saat itu aku bercita-cita menjadi Ahli Komputer, disaat teman-temanku mungkin
berbeda, mereka menginginkan menjadi Pilot, Astronot, Dokter, dll yang sampai
sekarang belum banyak ku lihat jalan mereka untuk menggapainya.
Begitu
seringnya aku berinteraksi dengan komputer, sampai di masa SMP aku mulai
bandel. Bandelnya tetap tentang komputer, yaitu Hacking. Warnet yang kudatangi
bukan untuk bermain game layaknya teman-teman yang lain, akan tetapi untuk
mencari informasi tentang ilmu Hacking yang kupelajari secara otodidak. Tapi
tenang saja, saya bukan orang jahat kok, hacking yang saya lakukan hanya untuk
berkata “Wah keren nih, bisa tau password dia.” Atau “Yaah, kejebak, kasian deh
lu.” Setelah itu kukembalikan dan tidak aku bajak isinya.
Masuk
ke SMA, fokusanku beralih, jika waktu SD aku hanya bermain game, sekarang aku
harus tahu bagaimana cara membuat game. Dengan bermodalkan HP berinternet
pas-pasan dan ke Warnet untuk download Software pembuat game, mulailah aku
mencoba membuat game RPG (Role Playing Game).
Sampai
tiba masanya mendekati Ujian Nasional. Aku harus belajar dengan giat. Aku
memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri. Karena saya
yakin masa depan bisa diraih dengan pendidikan. Perjuanganku untuk meraih
Perguruan Tinggi Negeri kulakukan dengan mendaftar Bimbel Nurul Fikri untuk
fokus belajar SBMPTN. Walaupun keuangan keluarga pas-pasan, namun keinginan
orangtuaku untuk saya mendapatkan PTN sangat besar. Maka aku tak boleh
menyiakan peluang ini.
Sebelumnya
di SMA diikutkan ke SNMPTN Undangan, aku memilih UI, ITB, UGM yang berkaitan
dengan komputer. Namun saya gagal mendapatkannya. Lalu perjuangan kulanjutkan
dengan mengikuti SBMPTN dengan memilih UI, IPB, UNJ. Dengan perjuanganku
mengikuti Bimbel NF berbulan-bulan, akhirnya Alhamdulillah saya TIDAK LOLOS. L
Namun,
saya tidak putus asa, saya mendaftar UMBPTN (Ujian Masuk Bersama), saya
berpikir, ini pilihan terakhir, harus berhasil! Akhirnya aku memilih UNJ semua
dengan pilihan pertama adalah PTIK. Alhamdulillah, saya LOLOS. J
Begitu bahagianya, Allah memberikan jalan untuk saya lebih mempelajari ilmu
komputer.
Segala
prosesnya kulakukan dengan baik, hingga melewati MPA (Masa Pengenalan Akademik)
yang cukup melelahkan. Saya bangga menjadi mahasiswa PTIK UNJ. Namun ada
sedikit kendala, masalah keuangan. Ternyata mahasiswa yang masuk melalui jalur
UMB tidak akan bisa mendapatkan keringanan biaya kuliah, bahkan juga beasiswa
bidikmisi. Saat itu saya diminta membayar UKT sebesar Rp4.214.000.
Saat
itu keluargaku belum memiliki uang sebesar itu. Kebingungan itu membawaku dan
orangtuaku datang ke gedung Rektorat mengajukan surat keringanan biaya UKT.
Dengan segala perjuangan, mondar-mandir kesana-kesini, namun ternyata tetap
tidak diperbolehkan. Alhasil orangtuaku meminjam uang kepada saudara dan teman
dekat. Hingga akhirnya saya bisa masuk ke UNJ. Terimakasih Abi, Ummi. L
Namun
seiring berjalannya waktu, orangtua mulai merasa kesulitan membayar uang
kuliah. Pada semester 3 aku mendapatkan kabar bahwa telah dibuka pendaftaran
Beasiswa LAZNAS Bank Syariah Mandiri. Dengan uang yang diberikan nanti saya
berpikir ini pasti bisa meringankan beban orangtua. Karena itu saya dengan
gigih mengikuti persyaratannya. Saat itu pula saya baru saja menjabat menjadi
Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro. Dengan harap-harap cemas
menunggu pengumuman, Alhamdulillah begitu senang aku mendapat kabar bahwa aku
LOLOS Beasiswa LAZNAS BSM Kategori Aktivis. Apalagi orangtuaku yang sangat
bahagia bahwa beban keuangannya telah berkurang.
Dengan
ini ada beban lagi di pundakku, yaitu memanfaatkan uang beasiswa ini dengan
baik dan untuk menggapai impian. Karena impian saya adalah menjadi Programmer
Ahli dan juga Presiden Republik Indonesia, saya harap mampu menjadikan
Indonesia lebih baik dengan teknologi dan cara berpikir yang sistematis dalam
mengatasi berbagai permasalahan. Bermanfaat bagi nusa dan bangsa.
“Sebaik-baik
manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain.” (Al-Hadits)
Dan
mulai saat ini, saya akan menapaki jalan-jalan panjang menuju impian yang
besar. Terimakasih banyak kepada LAZNAS BSM, semoga amal jariyahmu mengalir
terus membangun peradaban yang lebih baik. Aamiin.
LOVE
YOU LAZNAS BSM